Rabu, 08 Februari 2012

THREE ANGELS


Gayanya kakak Keila Agnes dan Laras....walah-walah
nyep-nyepppp..Keila ngemut jempol.... 

SELAMAT BERGABUNG CW-CWKU YANG CANTIK


Bangun pagi sekitar pukul 05.00, WIB bagi saya adalah hal yang biasa, karena memang setiap hari aku harus bangun jam segitu, untuk membantu mempersiapkan air panas buat mandi anakku yang kedua Laras yang biasa mandi air hangat setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Maka alarm Hp selalu Laras ingatkan untuk diatifkan, bila tidak ia pasti akan ngambek karena bangun kesiangan. Padahal jarak sekolah dari rumah cuma beberapa puluh meter saja, tapi acara bangun pagi itu jadi menu saban hari, meskipun hari libur saya tetap saja tidak bisa lebih siang ya karena sudah biasa. 

Minggu 5 Februari 2012 kami sekeluarga sudah berencana juga untuk bangun lebih awal karena akan pergi ke gereja sekaligus mengantarkan anakku yang pertama Agnes untuk ikut test masuk SMP Strada di Tangerang. Namum sebelum alarm HP bunyi,  istriku Cicilia yang tidur disamping saya, sudah mengeluarkan "alarmnya" dari kandungannya yang memang sudah memasuki proses persalinan dan recana anak kami yang ketiga ini akan dilahir pada tanggal 9 Februari 2012 sesuai pembicaraan kami dengan dokter kandungan di RS Siloam Karawaci, dengan proses Sectio, meskipun posisi janin dalam posisi normal kami memang berencana lahirnya anak yang ketiga ini melalui Cesar, hal ini  karena beberapa faktor salah satunya faktor usia istri yang sudah 40 tahun. "Alarm" yang membangunkan saya adalah air ketuban kandungan istri yang rupa sudah mulai rembes keluar, dan ini adalah tanda-tanda bayi dalam kandungan istri siap lahir, dan waktu itu aku tengok jam dinding dirumah baru menunjukan pukul 04. 40 WIB, yang sebenarnya masih waktunya untuk ngorok!
Maka bergegaslah saya menyiapkan beberapa pakaian lalu dimasuk kedalam mobil siap meluncur ke rumah sakit Siloam Karawaci yang jaraknya memang hanya sekitar 6 km dari rumahku. Untuk proses kelahir anakku yang ketiga saya tidak terlalu panik atau tegang, karena memang sudah pengalaman dan ada persiapan jauh hari. Jadi prosesnya pun begitu sampai dirumah sakit berjalan lancar. Dan tepat pukul 07.00 WIB tanggal 5 Februari 2012 proses operasi Cesar berjalan. Saya hanya bisa mengatarkan istriku sampai pintu kamar operasi, karena memang tidak diperbolehkan oleh dokter menunggui proses sectionya. Padahal istri sangat ingin aku ada disampingnya saat operasi itu, bahkan sudah diomongkan sejak usia kandugan mengijak beberapa bulan. "Bapak harus tungguin aku ya saat operasi cesar nanti," kata istri mengingkan lagi ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit. Akupun setuju untuk menemaninya saat operasi nanti, toh saat anak ku yang kedua lahir aku juga mengikuti proses kelahirannya. Jadi aku sudah siap.

Tapi apa boleh buat karena dokter tidak memperboleh ikut menemani langsung di kamar operasi. Aku hanya menunggu  di sebuah lorong  lantai 3 yang ada monitornya, yang memberikan informasi bahwa sedang ada tindakan operasi oleh dr, Stepen SP OG.
Sambil berdoa rosario dalam hati aku menanti detik-detik kelahiran puteri yang ketiga ini, karena berdasar USG jenis kelaminnya perempuan jadi aku sudah 90% yakin itu. Tidak kurang 15 kemudian ada suara bayi menangis yang dibawah perawat keluar lift lanti tiga dimana akau menunggu. Sorang perawat berkata, "Keluarga ibu Cicilia, selamat ya ini anaknya perempuan!", panggilnya sambil mendorong kereta bayi yang ternyata itu adalah anakku. Wah begitu gembiranya dan dalam hati aku berdoa puji Tuhan sudah lahir, aku  langsung mengikuti perawat itu melihat puteri ku yang mungil itu dibersihkan dan diberi pakaian,  dalam hati aku tak hentinya mengucap syukur atas bonus (baca berkat) dari Tuhan ini.

Saya diberi kesempatan oleh perawat untuk melihat dan mengecek jabang bayi ini, yang sedang menangis keras-keras di kamar persalinan, di timbang, diukur dan semuanya lengkap secara fisik. Beratnya 280 gram, tingginya 47cm, dan lingkar kepala 24 cm. Sungguh bahagia, sambil menunggu istri yang masih dalam kamar pemulihan setelah operasi aku mencoba mengabadikan anakku dengan merekam dengan kamera HP, rasanya sungguh plong. Satu jam kemudian dokter yang membatu proses persalina menemui saya, katanya, "Selamat ya pak bayi sehat ibunya juga baik saja, dan sekarang masih di kamar pemulihan," kata dokter Stephen sambil menyalamiku. " Terima kasih dok!"  kataku.

INIlah kebahagian ku dibulan  Februari ini, dan genaplah kataku bahwa aku sekarang punya three angel, tiga malaekat gadisku, yang semoga tumbuh jadi anak yang berguna bagi Tuhan dan kami sebagai orangtua, Selamat datang puteriku Fransiska Mikaela Bendarisiwi. Tuhan memberkati (IGS)